Gubernur Jatim Kofifa Indal Palawangsa bekerja sama dengan Pemkab Blitar melakukan pemugaran rumah warga yang menjadi korban ledakan mesiu di Dusun Tegallejo, Desa Karambend, Kecamatan Pongok, Kabupaten Blitar.
Gubernur mengatakan bahwa kejadian tersebut merupakan bencana sosial, jadi dia mengatur untuk campur tangan dalam pemulihan rumah yang terkena dampak.
Keempat korban tewas merupakan satu keluarga.
Lalu, apa penyebab ledakan di Blitar? Ledakan tersebut berasal dari rumah Darman, pembuat petasan.
Berdasarkan keterangan yang didapat, Darman sering meracik petasan jelang bulan Ramadan. Berikut informasi selengkapnya.
“Untuk memberikan intervensi itu butuh payung hukum. Maka Ibu Bupati, tadi saya sampaikan supaya membuat SK tanggap darurat bencana sosial supaya bisa memberikan intervensi, ada payung hukumnya,” kata dia di sela meninjau lokasi di Kabupaten Blitar, Selasa.
Ia menambahkan, bisa dilakukan sharing antara Pemerintah Provinsi Jatim an Pemerintah Kabupaten Blitar untuk membantu warga, sehingga memang dibutuhkan payung hukum bahwa ini SK dibuat terkait tanggap darurat bencana sosial sehingga menjadi payung hukum bagi proses intervensi korban terdampak.
Ia juga mengatakan proses sharing itu bisa secepatnya dilakukan setelah proses identifikasi selesai.
“Proses rehabilitasi dari yang terdampak bisa dilakukan. SK Bupati sudah, identifikasi sudah, ya bisa segera (dilakukan sharing rehabilitasi rumah terdampak.) karena tanggap darurat 14 hari, baru kemudian tahap rekonstruksi. Ini kategori rekonstruksi setelah 14 hari,” ujar dia.
Gubernur juga meminta kepada Bupati memberikan layanan kesehatan sepenuhnya untuk korban. Jika dirawat di rumah sakit di wilayah Blitar, maka coverage atau cakupan dengan APBD Kabupaten Blitar. Jika ada yang harus dirujuk ke Surabaya (RSUD Dr. Soetomo) atau RSUD Dr. Saiful Anwar Malang maka dalam cakupan APBD Provinsi Jatim.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Blitar Ivong Bettryanto mengatakan kejadian ini memang bencana sosial sehingga pemerintah turut serta membantu.
“Ini bencana sosial, jadi bukan perbaikan dibantu begitu tapi memberikan stimulan warga yang terdampak. Jadi, tidak full semuanya kami bantu,” ucap dia.
Ia menambahkan, Gubernur juga akan mengupayakan untuk membantu korban sehingga dilakukan asesmen.
Hingga kini, terdapat 33 rumah yang rusak serta satu fasilitas umum berupa mushala. Dari jumlah bangunan rusak itu, 22 rusak ringan, delapan rusak sedang dan sisanya rusak berat.
Gubernur Khofifah bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto dan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf meninjau lokasi ledakan di Kabupaten Blitar.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur juga memberikan bantuan paket bahan pokok serta sejumlah uang untuk korban.
Rombongan kemudian meninjau titik awal ledakan di rumah Darman (65), yang kini rata dengan tanah. Hingga kini di lokasi ledakan itu juga masih terpasang garis polisi.