HYBE telah mengangkat suaranya lagi setelah menjadi pemegang saham terbesar SM Entertainment. Ini karena dia membeli 14,8% saham Lee Soo Man sebagai pendiri agensi. Salah satunya tentang kembalinya Lee Soo Man sebagai produser.
Mereka sebelumnya mengatakan bahwa selama tiga tahun ke depan, produser eksekutif Lee Soo-man hanya dapat melakukan pekerjaan produksi di luar Korea Selatan, dan tidak akan dapat mempekerjakan karyawan SM atau menandatangani kontrak dengan artis. .
“Tidak benar Lee Soo-man diizinkan kembali memiliki hak manajemen atau kembali ke SM Entertainment sebagai produser,” kata HYBE seperti diberitakan EToday, Jumat (10/2).
“Dia diizinkan melakukan tugas produksi di luar negeri dalam tiga tahun mendatang. Ketentuan transfer saham antara Lee Soo-man dan HYBE terbatas dalam jumlah saham yang dimiliki Lee Soo-man,” HYBE menegaskan.
Dalam kesempatan itu, mereka juga menyoroti hak mendapatkan 868.948 atau lebih dari 3 persen sisa saham Lee Soo-man di SM Entertainment dengan aturan setelah mendapatkan persetujuan akuisisi SM Entertainment oleh HYBE.
Mereka menyoroti hal itu demi menghindari spekulasi sisa saham Lee Soo-man jadi alasan bagi pendiri SM Entertainment itu terlibat dalam hak manajemen.
“Melalui akuisisi ini, tidak mungkin membeli seluruh saham dari pemegang saham minoritas karena akuisisi saham pemegang saham utama akan tunduk pada pemberitahuan laporan penggabungan usaha,” kata HYBE.
“Oleh karena itu, kontrak akuisisi ditandatangani dengan menggunakan jumlah saham terbesar yang tersedia untuk dialihkan pemegang saham utama, Lee Soo-man.”
“Setelah mengamankan jumlah saham yang cukup, kombinasi HYBE dan SM Entertainment disetujui dan setelah itu, kami akan membeli sisa saham dari Lee Soo-man. Kontrak dibuat sedemikian rupa sehingga klaim ini dapat dipraktikkan.”
Pada Jumat (10/2), induk agensi Big Hit, HYBE, resmi bekerja sama dengan Lee Soo-man dengan membeli saham SM Entertainment melalui taipan industri musik Korea Selatan tersebut. Dengan perjanjian ini, HYBE resmi jadi petinggi SM Entertainment.
“HYBE sepenuhnya sepakat dengan inisiatif strategis mantan Kepala Produser Lee, termasuk metaverse, sistem multi-label, dan kampanye visi berkelanjutan,” kata Bang Si-hyuk dalam pernyataannya.
“Dengan memanfaatkan kemampuan dan sumber daya kami, HYBE akan semakin memperkuat kehadiran KPop di panggung global,” lanjutnya.
Kondisi itu membuat Lee Soo-man berada di posisi kelima pemegang saham SM Entertainment.
Posisi pertama ditempati HYBE (14,8 persen), Kakao (9,05 persen), National Pension Service (8,96 persen), KB Asset Management (5,12 Persen), Lee Soo-man (3,66 persen), GalaxiaSM (1 persen), Treasury Stock (0,67 persen), dan lainnya (65,78 persen).
Berikut pernyataan tambahan HYBE soal peran Lee Soo-man usai lepas 14,8 persen sahamnya.
“Ada berbagai kesalahpahaman terkait siaran pers yang kami bagikan pada 10 Februari. Kami ingin mengklarifikasi beberapa poin melalui penjelasan ini.
Konten di bawah mengacu pada perjanjian pembelian saham antara HYBE dan mantan produser eksekutif Lee Soo Man. Kami ingin menjelaskan beberapa poin yang disalahpahami.
1. (Larangan persaingan dan insentif) Selama tiga tahun ke depan, produser eksekutif Lee Soo-man hanya akan diizinkan melakukan tugas produksinya di luar Korea. Selama ini, dia tidak dapat mempekerjakan karyawan untuk SM Entertainment atau menandatangani kontrak untuk artis.
Penjelasan: Tidak benar bahwa Lee Soo-man akan diizinkan memiliki hak manajemen atau akan kembali ke SM Entertainment sebagai produser. Dia diizinkan melakukan tugas produksinya di luar negeri selama tiga tahun ke depan. Ketentuan transfer saham antara Lee Soo-man dan HYBE membatasi jumlah saham yang dimiliki Lee Soo-man.
2. (Kewajiban untuk bekerja sama dalam situasi seperti pemungutan suara) Lee Soo-man telah mendelegasikan hak suaranya kepada HYBE selama rapat pemegang saham SM Entertainment 2023. Melalui proposal pemegang saham, HYBE akan menunjuk seseorang sebagai direktur.
Penjelasan: Tidak benar SM Entertainment dapat mengintervensi keputusan manajemen personel atau menggunakan hak manajemen karena mereka wajib mendelegasikan hak suaranya selama rapat pemegang saham. Mereka juga wajib bekerja sama dalam pengangkatan direktur.
3. (Hak untuk mendapatkan sisa saham Lee Soo-man) HYBE memegang hak untuk mengklaim sisa 868.948 saham SM Entertainment yang dimiliki Lee Soo-man. Klaim pembelian dapat dilakukan segera setelah persetujuan akuisisi SM Entertainment oleh HYBE.
Penjelasan: Melalui akuisisi ini, tidak mungkin membeli seluruh saham dari pemegang saham minoritas karena akuisisi saham pemegang saham utama akan tunduk pada pemberitahuan laporan penggabungan usaha. Oleh karena itu, kontrak akuisisi ditandatangani dengan menggunakan jumlah saham terbesar yang tersedia untuk dialihkan oleh pemegang saham utama, Lee Soo-man.
Setelah mengamankan jumlah saham yang cukup (kombinasi HYBE dan SM Entertainment disetujui), kami akan membeli sisa saham dari Lee Soo-man. Kontrak dibuat sedemikian rupa sehingga klaim ini dapat dipraktikkan.
Oleh karena itu, tidak boleh ada spekulasi bahwa sisa saham Lee Soo-man yang saat ini dipegangnya ditahan dengan alasan seperti menggunakan hak pengelolaan.
4. (Kewajiban untuk membeli dan menjual sahamnya di perusahaan yang terkait dengan SM Entertainment) Lee Soo-man telah memutuskan menjual semua sahamnya di Dream Maker Entertainment dan SM Brand Marketing ke HYBE. Selain itu, kami telah memutuskan Lee Soo-man tidak akan menerima royalti lagi.
Penjelasan: Seperti yang telah kami jelaskan dalam siaran pers, bagian dari perjanjian ini dibuat antara HYBE dan Lee Soo-man untuk memperbaiki struktur perusahaan SM Entertainment.
Dengan mengakuisisi saham Lee Soo-man di perusahaan afiliasinya dan menghapus royalti yang akan dia terima, kami telah menghilangkan beban biaya SM Entertainment dan menyelesaikan sebagian besar masalah perusahaan antara SM Entertainment dan Lee Soo-man.
Oleh karena itu, ada spekulasi tak berdasar bahwa Lee Soo-man akan mempertahankan kendali atas area manajemen tertentu dalam SM Entertainment atau mengerjakan produksi di perusahaan tersebut. Selain itu, kami telah menyelesaikan masalah perusahaan dalam SM Entertainment melalui akuisisi ini.”