Ketua Umum Golkar Airlangga Hartart mengungkapkan, partainya adalah raja dalam pemilihan proporsional tertutup atau pembobol partai yang memenangkan pemilu.
Hanya saja, Airlangga menegaskan, saat ini Golkar tengah memperjuangkan sistem proporsional terbuka dipertahankan pada Pemilu 2024. Sistem pemilu proporsional terbuka atau memilih caleg sedang digugat di Mahkamah Konstitusi.
“Jangan lupa Golkar rajanya pilihan tertutup. Kita berpengalaman menangani berbagai pemilu dengan pemilihan tertutup di era Orde Baru bahkan di era reformasi di tahun 2004 Golkar juaranya,” ujar Airlangga di Riau, dikutip dari siaran pers, Sabtu (21/1).
Golkar saat ini menginisiasi gerakan menolak sistem proporsional tertutup diberlakukan kembali. Delapan dari sembilan partai di DPR membuat kesepakatan menolak sistem proporsional tertutup.
“Tetapi Golkar ingin menjaga demokrasi,” tegas Airlangga.
Di antara partai politik juga sudah ada kesepakatan tidak mengubah Undang-Undang Pemilu. Aturan main Pemilu 2024 tetap menggunakan UU Nomor 7 Tahun 2017 karena tidak ingin setiap jelang pemilu UU Pemilu diubah.
“Jadi kita sudah ada komitmen antarpartai politik tidak setiap tahun, aturan pemilu diubah-ubah. Jadi tentu ini kita harus dijalankan secara konsisten apalagi kalau istilah di sepak bola peluit sudah diberikan,” ujar Airlangga.
Mahkamah Konstitusi tengah menerima uji materi terkait sistem proporsional terbuka ke Mahkamah Konstitusi. Dalam permohonannya, penggugat menginginkan MK memutuskan pemilu berikutnya menggunakan sistem proporsional tertutup.
Merespon gugatan ini, delapan partai di parlemen, kecuali PDIP menyatakan sikap bersama menolak sistem proporsional tertutup di Pemilu 2024. Gerakan tersebut diinisiasi oleh Golkar.
Tegaskan Golkar Sudah Resmi Umumkan Capres
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku partainya sudah mengumumkan nama calon presiden untuk Pemilu 2024 secara resmi.
Bahkan, menurutnya, pengumuman capres dari Golkar sudah diumumkan sejak pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) partai berlambang pohon beringin.
“(Soal nama capres) Kalau Golkar, waktu Munas juga sudah resmi,” tutur Airlangga saat menghadiri Rakornas dan Bimtek Pemenangan Pemilu di Hotel Labersa, Pekanbaru, Riau, Sabtu 21 Januari 2023.
Golkar Akui Tengah Perjuangkan Sistem Proporsional Terbuka
Airlangga mengaku, saat ini, Golkar tengah memerjuangkan sistem pemilu yang tetap memberikan kedaulatan kepada rakyat, melalui proporsional terbuka.
Menurut Ketum Golkar, ada upaya dari sejumlah pihak untuk mengembalikan sistem pemilu dari tangan rakyat kepada pimpinan partai melalui sistem proporsional tertutup. Upaya ini dilakukan melalui gugatan uji materi ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Golkar sendiri telah menginisiasi pernyataan sikap penolakan sistem proporsional tertutup yang dilakukan delapan partai awal tahun ini.
“Jangan lupa Golkar rajanya pilihan tertutup. Kita berpengalaman menangani berbagai pemilu dengan pemilihan tertutup di era Orde Baru bahkan di era reformasi di tahun 2004 Golkar juaranya. Tetapi Golkar ingin menjaga demokrasi,” terang Airlangga.
Tegaskan Komitmen Parpol
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini mengatakan, Golkar ingin konsisten memberi kedaulatan tetap di tangan rakyat.
Ia mengaku, mayoritas partai sudah sepakat tidak mengubah Undang-Undang tentang Pemilu tahun ini. Hal ini dilakukan agar tetap menjaga regulasi yang digunakan sebagai dasar Pemilu 2024 tetap sama dan tak diubah tiap tahun.
“Jadi kita sudah ada komitmen antarpartai politik tidak setiap tahun, aturan pemilu diubah-ubah. Jadi tentu ini kita harus dijalankan secara konsisten apalagi kalau istilah di sepak bola peluit sudah dibunyikan,” tegas Airlangga.